B. inggris

Pertanyaan

Cari story telling kebudayaan cianjur!

1 Jawaban

  • gimana kalo ini

    Cerita Rakyat Asal Mula Cianjur, Jawa Barat
    Akisah, dahulu kala di daerah jawa barat hiduplah seorang lelaki kaya raya. Ia adalah pemilik seluruh sawah dan ladang di desanya. Seluruh penduduk desa hanya menjadi buruh tani penggarap sawah dan ladang si lelaki tuan tanah. Ia dikenal sebagai orang kikir. Penduduk desa memanggilnya dengan julukan Pak Kikir. Bahkan terhadap anak lelaki satu-satunya pun dia tetap bersikap pelit. Untunglah sifat kikirnya tidak menular pada anak lelakinya. Anak Pak Kikir memiliki watak baik hati. Sering dia membantu tetangganya yang kesusahan. Tentu saja tanpa sepengetahuan ayahnya.


    Konon, menurut anggapan dan kepercayaan masyarakat di desa, jika kita menginginkan hasil panen yang baik dan melimpah, maka kita harus mengadakan pesta syukuran. Karena merasa takut jika panen berikutnya gagal, maka Pak Kikir terpaksa mengadakan pesta syukuran. Semua warga desa diundang oleh Pak Kikir untuk menghadiri syukuran. Penduduk desa merasa gembira dengan undangan Pak Kikir. Mereka mengira akan mendapatkan makanan enak dalam acara selamatan itu. Ternyata perkiraan mereka meleset. Pak Kikir hanya menyediakan hidangan ala kadarnya, itupun tidak cukup untuk menjamu seluruh tamu undangan. Banyak diantara undangan yang tidak mendapat makanan. Mereka akhirnya hanya dapat mengelus dada atas sikap Pak Kikir.
    ”Memang keterlaluan Pak Kikir. Mengundang orang tapi menyediakan makanan tidak cukup dan tidak layak, sungguh keterlaluan, buat apa hartanya yang segudang itu?” kata seorang warga.
    ”Tuhan tidak akan memberikan berkah pada hartanya yang banyak itu.” sambung warga lainnya.
    Demikianlah pergunjingan dari warga yang hadir pada acara selamatan yang diadakan Pak Kikir.
    Pada saat pesta selamatan sedang berlangsung, tiba-tiba datanglah seorang nenek tua renta meminta sedekah pada Pak Kikir.
    ”Tuan... berilah saya sedekah, walau hanya dengan sesuap nasi.” seorang nenek tua mengiba.
    ”Apa sedekah? Enak sekali kamu tinggal minta sedekah. Untuk mengumpulkan semua hartaku, aku harus berkerja keras, kamu mengerti tidak?” bentak Pak Kikir.
    ”Berilah saya sedikit saja dari harta tuan. Harta milik tuan kan berlimpah ruah.” kata si nenek tua.
    ”Enak saja. Tidak mau! Cepat pergi dari sini, kalau tidak aku akan suruh tukung pukul untuk meghajarmu!” kata Pak Kikir.
    Nenek itu pun menagis mengeluarkan air mata karena tidak mendapat sedekah tetapi malah diusir secara kasar oleh Pak Kikir. Dia segera meninggalkan rumah Pak Kikir. Melihat kejadian itu putera Pak Kikir merasa sedih. Diam-diam dia mengambil jatah makan siangnya sendiri, lalu dikejarnya nenek itu. Kemudian jatah makan siangnya ia berikan kepada si nenek miskin.
    “Terima kasih nak, semoga hidupmu kelak akan menjadi mulia.“ kata si nenek tua.
    Kutukan Nenek TuaSetelah si anak muda itu pergi, si nenek melanjutkan perjalanannya. Sampailah dia di sebuah bukit dekat desa, dia berhenti sejenak. Dari atas bukit, dilihatnya rumah milik Pak Kikir ternyata yang paling besar dan megah di desa. Sementara rumah-rumah penduduk di sekelilingnya terlihat kumuh. Si nenek marah dan berkata, ”Ingat-ingatlah Pak Kikir, keserakahan dan kekikiranmu akan menenggelamkan dirimu sendiri. Tuhan akan menimpakan hukuman kepadamu.” Nenek tua lalu menancapkan tongkatnya di tanah, lalu dicabutnya lagi. Dari lubang tancapan tongkatnya memancar air sangat deras. Makin lama banjir air itu makin meluas hingga menuju desa.

Pertanyaan Lainnya