B. Indonesia

Pertanyaan

1. Buatlah sebuah cerita pendek berdasarkan pengalaman hidup yang

kamu alami sendiri ataupun pengalaman orang lain.

2. Tentukanlah topiknya yang menarik dan dianggap khas atau langka.

3. Catatlah kata-kata kunci yang berkaitan dengan topik; lalu susunlah

menjadi kerangka cerpen secara krologis.

4. Kembangkanlah kerangka itu menjadi cerpen yang utuh dengan

menggunakan kekuataan emosi.

5. Lakukanlah silang baca dengan teman sebangku untuk saling

memberikan koreksi berkaitan dengan pilihan kata, ejaan, dan tada

bacanya.

1 Jawaban

  • Aku adalah seorang perempuan yang hidup di pedesaan, hidup ku sederhana. Walaupun begitu aku selalu berprestasi di skolah ku. Aku bersekolah di SD margapang.
    Suatu hari ketika aku pulang sekolah,aku di hadang oleh beberapa teman laki-laki, mereka tiba-tiba menghajar ku, tanpa aku tahu apa sebabnya, salah satu laki-laki itu bilang padaku, bahwa aku tidak boleh juara 1 lagi di kelasku,aku pulang dengan tertatih, muka ku penuh darah dan lebam, bagaimana bisa seorang laki-laki tega mengeroyok seorang perempuan? Ya, mereka memang jago dalam beladiri, mereka mengikuti eskul beladiri di sekolah, tetapi mereka menyalahgunakan dengan menindas temannya sendiri. saat itu aku tidak bisa berbuat apa-apa.
    Kelulusan pun tiba, aku memilih melanjutkan sekolah di luar kota, banyak tindak kejahatan yang sering aku lihat di depan mata, sehingga aku terpacu unuk belajar beladiri agar aku bisa melindungi diri aku sendiri, keluarga ataupun orang lain.
    Aku mencari pelatihan beladiri, dan ya, aku menemukan tempat latian beladiri, aku mengikuti silat.
    Aku berlatih sangat keras, aku berlatih dengan tekun, sehingga aku bisa mendapatkan beberapa prestasi dari silat tersebut.
    Aku terus mengembangkan silatku yang sekarang adalah makanan sehari-hariku.
    Setiap hari aku berlatih tanpa henti dan tanpa lelah, aku bahkan sudah menjuarai kejuaraan seagames tingkat junior.
    Suatu hari aku bertemu lagi dengan teman semasa sekolah waktu SD dulu, mereka tahu bagaimana aku yang saat ini, ya, mereka diam, mereka merasa malu, bahkan sekarang aku jauh lebuh melesat daripada mereka.
    Kini aku terus belajar menempa diri, terus untuk mengukir prestasi, melanjutkan perjuangan-perjuangan ku yang sudah aku lalui, aku tidak akan berpuas diri, karena bagiku prestasi adalah harga mati.

Pertanyaan Lainnya