Jelaskan sejarah memiliki ciri-ciri memiliki metode
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban claramatika
Mata pelajaran: IPS Sejarah
Kelas: X SMA
Kategori: Metode Sejarah
Kode Kategori berdasarkan kurikulum KTSP:10.3.2
Kata kunci: sejarah , metodeJawaban:
Sejarah memiliki metode yakni ada 4 langkah kegiatan, yaitu
1.Heuristik,
2.Kritik Sumber (verifikasi),
3.Interpretasi dan
4.Historiografi
Pembahasan:
Menurut Nugroho Notosusanto, metode sejarah mempunyai empat langkah kegiatan, yaitu
a.Heuristik
Heuristik adalah tahapan mengumpulkan sebanyak-banyaknya sumber sejarah yang relevan dengan tulisan yang akan dikaji. Sumber sejarah ialah bahan-bahan yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang nantinya digunakan sebagai instrumen dalam pengolahan data dan merekonstruksi sejarah. Heuristik berasal dari dari sumber primer dan sumber sekunder.
Sumber primer merupakan kesaksian dari seorang saksi yang melihat dengan mata kepalanya sendiri dan mengalami sendiri peristiwa tersebut .
Sumber sekunder merupakan kesaksian dari saksi orang lain. Sumber primer dan sekunder yang digunakan dalam penulisan berupa buku-buku, dokumen dimana buku tersebut ditulis oleh orang yang menyaksikan peristiwa tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan.
Sumber sekunder merupakan kesaksian dari siapapun yang bukan merupakan saksi pandangan mata, yakni seseorang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkannya. Menurut IG Widja, sumber sekunder yaitu kesaksian dari saksi orang lain.
b. Kritik Sumber
Kritik sumber berarti usaha untuk menilai, menguji, serta menyeleksi sumber-sumber yang telah dikumpulkan untuk mendapatkan sumber yang autentik (asli). Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat otentisitas (keaslian sumber) dan tingkat kredibilitas sehingga terhindar dari kepalsuan. Kritik sumber terdiri atas kritik intern dan kritik ekstern.
1) Kritik Intern
Kritik intern ialah kritik sumber yang digunakan untuk meneliti kebenaran isi dokumen atau tulisan tersebut. Kritik intern ini digunakan untuk menguji sejauh mana kredibilitas sumber yang telah terkumpul tersebut. Kritik intern ini lebih menekankan pada isi dari sebuah dokumen/sumber sejarah. Misalnya dengan cara membandingkan sumber satu dengan lainnya.
2) Kritik Ekstern
Kritik ekstern adalah kritik sumber yang digunakan untuk mengetahui keaslian sumber yang digunakan untuk mengetahui keaslian sumber yang digunakan dalam penulisan.
c. Interpretasi
Interpretasi adalah proses menafsirkan fakta sejarah yang telah ditemukan melalui proses kritik sumber sehingga akan terkumpul bagian-bagian yang akan menjadi fakta serumpun. Pada tahap interpretasi atau penafsiran penulis melakukan penafsiran terhadap sumber-sumber yang sudah mengalami kritik ekstern dari data-data yang diperoleh guna menyambungkan fakta-fakta yang masih berserakan. Interpretasi atau penafsiran sering disebut sebagai biang subjektifitas. Sebagian itu benar, tetapi sebagian itu salah. Benar karena tanpa penafsiran sejarawan, data tidak dapat berbicara. Sejarawan yang jujur akan mencantumkan data dan keterangan darimana itu diperoleh. Itulah sebabnya, subjektifitas penulis sejarah diakui, tetapi untuk dihindari. Menurut pembagiannya, interpretasi ada dua macam, yaitu analisis yang berarti menguraikan, dan sintesis yang berarti menyatukan.
d. Historiografi (Penulisan Sejarah)
Dalam tahap penulisan maka sejarawan sedang mengerahkan daya pikirannya, penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analisisnya karena pada akhirnya ia harus menghasilkan suatu sintesis dari seluruh hasil penelitiannya atau penemuannya itu dalam suatu penulisan yang utuh yang disebut historiografi. Historiografi secara harfiah berarti penulisan.
Tahap historiografi adalah penyajian atas berbagai fakta yang telah terkumpul. Di tahap ini juga fakta-fakta sejarah diinterpretasikan dan kemudian penulis menyampaikan sintesis yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan dan disampaikan dalam bentuk karya ilmiah atau tulisan. Historiografi juga merupakan tahapan akhir penulis untuk menyajikan semua fakta ke dalam bentuk tulisan.