simbol dan makna pada tari topeng cirebon adalah
Seni
laelinnaim
Pertanyaan
simbol dan makna pada tari topeng cirebon adalah
2 Jawaban
-
1. Jawaban maya678
Menurut pengamat sejarah dan budaya Cirebon Made Casta, topeng Babakan Lima Wanda memiliki pendekatan spiritual dan sifat-sifat manusia di Cirebon. Berikut lima jenis topeng Babakan Cirebon dan maknanya.
1. Topeng Panji
Topeng Panji ini merupakan simbol berhati putih, bersih, tabularasa ibarat bayi yang baru lahir. Warna topengnya putih polos hingga pakaian serba putih.
2. Topeng Samba
Untuk jenis Topeng Samba, kehidupan manusia Cirebon digambarkan memasuki fase biologis anak-anak. Ini terlihat dari tarian pada Topeng Samba yang menunjukkan tanda-tanda keceriaan dan selalu hidup bahagia. Tarian yang centil, lucu, genit dan kekanak-kanakan menunjukkan kesegaran ekspresi topeng Samba.
3. Topeng Rumyang
Topeng Cirebon yang berwarna Merah Jambu ini merupakan simbol manusia Cirebon memasuki fase remaja. Kemanisan warna merah jambu sebagai simbol keremajaan manusia Cirebon.
Dari gerakan tari, topeng Rumyang ini mulai menunjukkan ketegasan dan terstruktur dengan baik. "Frekuensinya pada ketegasan gerak," ujar Made Casta.
4. Topeng Tumenggung
Di antara Lima Wanda babakan Topeng Cirebon, Tumenggung merupakan satu-satunya topeng yang menggunakan topi. Topeng Tumenggung ini menggambarkan manusia Cirebon sudah memasuki fase dewasa dan mapan. "Irama gerak sudah seperti orang yang tenang, mantap dan dewasa," tutur dia.
5. Topeng Kelana
Pada fase terakhir ini adalah Topeng Kelana. Sebagian orang memaknai topeng Kelana ini sebagai simbol angkara murka, kerakusan manusia. "Ada yang menyebut simbol angkara murka ada juga yang berbeda. Makanya, topeng ini menjadi pusat perhatian seniman, budayawan dan pengamat topeng," ujar Made Casta. -
2. Jawaban aurashifa
Tari Topeng Cirebon merupakan salah satu daya tarik sekaligus pesona budaya yang ada di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Bukan saja pesona bagi wisatawan domestik, tapi juga untuk para turis asing yang ingin tau seperti apa Tari Topeng Cirebon itu. Namun, masyarakat Indonesia sendiri sampai saat ini masih banyak yang belum mengetahui sejarah dan makna Tari Topeng Cirebon itu sendiri. Bagi anda yang ingin mengenal bagaimana sejarah dan filosofi tarian tersebut, yuk baca lebih lanjut disini.
Pada masa Kerajaan Majapahit, Cirebon dijadikan ebagai pusat penyebaran agama Islam oleh Sunan Gunung Jati yang bekerja sama dengan Sunan Kalijaga. Kemudian menggunakan Tari Topeng Cirebon sebagai salah satu media sekaligus upaya dalam penyebaran agama Islam. Dengan konsep yang menghibur di lingkungan keraton ini, maka Islam pun bisa disebarkan sesuai dengan visi dan misi mereka.
Tari Topeng Cirebon ini populer di zaman Majapahit, yaitu antara tahun 1300 sampai 1400 tarikh Masehi. Oleh karena itu, banyak yang mengaitkan antara Tari Topeng Cirebon dengan kepercayaan Hindu-Budha-Jawa pada zaman Majapahit. Bagaimana tarian ini dimulai, tentu ada sejarahnya. Seperti yang sudah tersayang di atas, setelah jatuhnya kerajaan Majapahit (1525), tarian ini kemudian digunakan sebagai konsep konsep sekaligus spiritual bagi para Sultan di Demak. Tari Topeng Cirebon juga erat dengan konsep penguasa Jawa hanya bisa rajalah yang bisa membawaakan tarian ini.
Sementara itu, Demak sebagai wilayah pesisir kemudian ikut serta kekuatan dan Islamisasi dengan mempersembahkan Tari Topeng Cirebon. Dengan begitu, maka Tari Topeng Cirebon ini hanya hidup di wilayah pesisir Jawa Barat dengan berbagai makna dan fungsi ritualny
Jenis-jenis Tari Topeng Cirebon
Sumber: intisari-online.com
Sumber: intisari-online.com
Berikut ini adalah jenis tarian Topeng khas Cirebon yang bisa diartikan makna yang tersirat di dalamnya.
Tari Topeng Panji, yang tarian yang merepresentasikan sosok manusia yang baru lahir dan penuh dengan kesucian jadi gerakannya halus dan lembut. Tarian ini dianggap sebagai gabungan dari hakikat gerak dan diam yang terkandung sebagai filosofi Tari Topeng Cirebon.
Tari Topeng Samba, yang tarian yang merepresentasikan perkembangan manusia saat ini dunia kanak-kanak yang penuh dengan gerakan yang lincah, luwes, dan lucu.
Tari Topeng Rumyang, yang tarian yang merepresentasikan fase kehidupan manusia saat umur remaja atau akhil balig.
Tari Topeng Tumenggung, yang tarian yang merepresentasikan kedewasaan seorang manusia yang penuh dengan kejernihan, penuh dengan dedikasi, kesetiaan, dan kepahlawanan.
Tari Topeng Kelana atau Rahwana, merupakan representasi visualisasi watak manusia yang serakah dan penuh dengan amarah dan ambisius. Sifat-sifat inilah yang merupakan sisi gelap manusia dan biasa ada dalam diri manusia yang penuh dengan gerakan yang tegas, ambisius, dan penuh dengan ambisi duniawi